Aku tersenyum saat
Aku mengingat saat kita pertama kali pergi bersama
Aku tersenyum saat
Aku mengingat pertama kali kita saling bersentuhan
Aku tersenyum saat
Aku mengingat pertama kali kamu mengganti nama panggilanku
Aku sedih saat
Aku tau dulu kamu pernah sangat menyayangi lalu kemudian disakiti
Aku sedih saat
Aku melihatmu terbaring lemas karna badanmu sangat panas
Aku sedih saat
Aku melihatmu tertunduk lesu karna gagal
Aku kuat saat
Aku menemukanmu masih berjalan disisiku
Aku kuat saat
Aku mengetahui usahamu membuatku tertawa
Aku kuat saat
Aku menyadari bahwa kita saling menjaga
Mungkin mereka berfikir aku memilihmu karna kamu lebih sempurna. Mungkin mereka berfikir aku memilihmu karna kamu selalu ada. Aku tidak pernah memilihmu. Begitu pula denganmu. Yang mereka tidak tau adalah kamu dan aku sama sama menemukan jalan yang tepat. Jalan yang pas untuk kedua kaki kami berjalan walau tanpa status. Walau tanpa tujuan yang terucap sebagai angan. Walau dengan cibiran orang lain. Walau dengan banyak ketidakcocokan.
Kamu pernah berkata "aku seneng kalo liat kamu seneng". Kata yang bahkan semua orang bisa ucapkan. Bahkan orang-orang di masalalu kami. Tapi baru di kamu lah aku menemukan ketulusan dibalik kata-kata gombal itu. Bahkan mungkin tanpa kamu sadari banyak kata-katamu yang slalu aku ingat karna ketulusannya.
Aku tidak ingin muluk-muluk merangkai harapan masa depan denganmu. Aku hanya berharap setiap pagi aku tetap terbangun karna notifikasi dari kamu. Sampai rambutku memutih dan tangan usilmulah yang membangunkanku. Berharap kamu tetap menjadi alasanku untuk jadi lebih baik agar aku terlihat pantas disampingmu.
Taukah kamu? Aku bahagia menjadi salah seorang yang kamu bahagiakan. Semoga aku berhasil membahagiakanmu juga.
Saat Krebo Bercerita
read and enjoy :)
Senin, 16 Mei 2016
Kamis, 12 Mei 2016
AADC2, Perahu Kertas, dan kenyataan
Sekarang lagi ramai-ramainya orang ngobrolin AADC2. Cinta sama Rangga yang sudah bertahun tahun gak ketemu akhirnya bertemu kembali. Maaf kalo ada yang belum nonton, mau bocorin sedikit isi filmnya. Rangga datang dan bertemu seharian dengan Cinta di Jogja. Pertemuan singkat mereka yang cuma satu hari membuat hati Cinta yang kala itu sudah bertunangan (sama siapa aku lupa karna lagi fokus sama si Rangga). Dan endingnya Cinta balikan sama Rangga. Hampir mirip sama cerita Perahu Kertas dimana Kugi yang sudah bertunangan sama Remi akhirnya harus putus karna di Hati Kugi cuma ada Keenan. Bedanya cuma di cara mereka putus. Cinta putus karena kemauannya, sedangkan Kugi putus karena Remi sadar dia gak pernah bisa masuk ke hati Kugi.
Entah kenapa aku suka dengan ending film seperti itu. Mungkin karna pada kehidupan nyata aku juga dipermainkan oleh hati dan keadaan. Keadaan sekitar menuntunku untuk melakukan hal yang gak sesuai dengan hati. Aku cukup terhibur dengan ending di film-film itu yang ternyata lebih baik daripada kenyataan yang aku alami. Dimana Cinta dan Kugi mendapat suport dari sahabat-sahabatnya. Dimana para sahabatnya mengerti, bahwa ada yang salah dengan hati mereka. Aku sedikit terenyuh saat Carmen, Milly, dan Maura membantu cinta untuk bertemu dengan Rangga. Aku merasa iri. Karna pada kenyataannya saat aku memilih mengikuti kata hatiku, hanya ada satu orang sahabat yang tetap ada di sampingku, memegang tanganku dan berkata 'santai, iseh ono aku kok' ('santai masih ada aku kok').
Mungkin kenyataan gak seindah ceritanya Cinta sama Kugi, tapi bukan berarti aku gak bahagia. Aku super duper bahagia kok. Mungkin sehari harinya akan berasa sepi, tapi aku menemukan dunia baru. Dan karna hal itu, aku menemukan orang-orang yang diluar dugaan mendukung dan mengerti keadaanku tanpa harus mengenalnya bertahun-tahun. Pada saat aku berjalan keluar bioskop setelah menonton AADC2, aku bercerita sedikit tentang kisahku kepada seorang teman yang kala itu menemaniku. Itu pertama kali kami jalan-jalan bersama dan hanya berdua. Aku mengingat kata-katanya pada saat itu "setiap orang berhak memilih hal yang lebih baik kok". And now i find my better life, walau aku gak memungkiri belum bisa move on dari patah hati terbesarku. Dan berharap bisa memperbaiki apa yang pernah kami rusak.
Senin, 09 Mei 2016
Patah Hati Terbesar
Seperti yang sudah aku ceritakan, semakin aku bertambah tua, semakin dewasa, semakin rumit masalah yang aku temui. Kali ini aku bercerita tentang 'patah hati'. Terdengar terlalu remaja jika membicarakan patah hati. Yah walau umurku belum jauh dari remaja sih sebenarnya. Pernahkah kalian berfikir tentang patah hati terbesar kalian? Patah yang sebenarnya, bahkan entah sampai kapan kalian harus memungut dan menyusun kepingan-kepingan itu menjadi rapi kembali. Aku baru saja mengalaminya, sudah hampir setahun ini. Dan bagaimana kabarnya? masih lebur walau aku berusaha baik baik saja.
Dia bukan lelaki tampan, dia juga bukan lelaki yang baik atau kepangeran-pangeranan (oke bahasa macam apa ini). Lebih tepatnya buka 'dia', tapi 'mereka'. Awalnya aku hanya ingin mempertemukan orang penting yang pernah ada di hidup aku. Kami bertemu pada tanggal 7 januari 2014. Hari itu adalah hari pertama kami berempat bertemu. Aku mempertemukan sahabatku saat SMP, teman sebangku selama SMA dan partner in crime saat kuliah. Tanpa disangka, kami berempat sangat cocok. Kekonyolan kami beranak pinak tanpa sadar bahwa umur kami sudah tidak pantas bertindak konyol seperti itu. Tapi apalah, itu asiknya pertemanan. Entah atas dasar apa kami menyebut diri kami SF. Jangan tanya apa artinya, yang jelas itu lebih baik daripada menyebut nama kami satu persatu. Kami bertemu hampir setiap hari. Menghabiskan waktu bersama. Layaknya tetesan air hujan yg membuat batu menjadi cekung. Aku juga gak ngerti maksudnya apa, sori :p
Kami pun melawati berbagai masalah. Kami saling menghibur, saling mengisi, saling ada satu sama lain. Sampai suatu waktu kami harus mengalami semacam berubahan. Suatu penelitian (entah siapa yang meneliti) berkata: 'saat wanita jatuh cinta, dia akan kehilangan 2 sahabatnya'. Itu yang terjadi pada kami. Kesalahan kami ada di kepercayaan yang entah kenapa semakin hari semakin pudar. Kami mulai sibuk dengan hidup kami masing-masing. Singkat cerita SF terbagi menjadi dua. Kami saling membenci, saling memaki. Waktu itu aku bodoh, aku terlalu pengecut untuk terbuka. Saat aku terbuka, semua terlambat. Mereka terlalu mempercayai orang lain. Bertahun tahun aku mengenal mereka, cuma angin lalu.
Duniaku berubah. Dulu bangku panjang yang seharusnya bisa dipakai 8 orang, bisa kita tempatin cuma dengan 4 orang (beserta barang-barang kami yang kurang ajar brantakannya) sekarang sangat lapang. Hanya ada aku dan partnerku semasa kuliah. Aku kehilangan sahabatku dari SMP, dan seorang sahabat yang pertama kali menyapaku ketika memasuki ruang kelas 7. Mereka lah patah hati terbesarku. SF lah patah hati terbesarku. Terlalu singkat umur persahabatan kami. Bahkan kami belum pergi menginjak pasir putih dan air neptunus berempat. Kami juga belum sempat nonton film berempat. Akupun menantikan kami bisa tidur bersama berempat. Tapi semuanya selesai. Kami sudah saling membenci.
Jujur, aku merindukan mereka seberapa menyebalkannya mereka, seberapa egoisnya mereka, seberapa cerewetnya mereka. Aku merindukan duduk bersama mereka membicarakan hal tidak penting ditemani segelas es kopi. Aku merindukan mereka sebagai sahabatku SMP, dan teman sebangku semasa SMA. Aku merindukan saat kami bertengkar lalu berbaikan kembali. Karna pertengkaran yang ini kami belum menemukan kata 'kembali'
Aku hanya berfikir, semoga kita masih bisa bertegur sapa dengan senyum. Menanyakan kabar masing-masing, dan menganggap ini semua kesalahan bodoh. Semoga anak-anak kita nanti bisa bermain bersama. Semoga kita
menjadi saksi, dimana kita awalnya cuma bisa berceloteh tidak penting menjadi seseorang yang celotehnya dipertimbangkan. Semoga kita bisa saling menggenggam lagi, saat masing-masing dari kami memiliki masalah. Sebelum salah satu dari kami harus pergi dan kami menyesali kebodohan kami.
Aku terlalu takut untuk berkata 'maaf'. Aku takut kalian bahkan terlalu muak untuk melihat wajahku. Tapi hanya satu kata itu, dan untaian kenangan jika aku melihat potret kami tertawa dulu. Dulu sangat indah, mengapa sekarang kami saling membenci?
Sekarang aku berusaha menyusun patahan yang berhasil SF ciptakan. Berat memang, mungkin hanya kata 'kembali' yg bisa membuatnya menjadi baik lagi. Tapi aku berusaha melihat sekitar. Masih ada yang mengerti aku. Masih ada yang menghargai usahaku menyusun serpihan itu. Setiap malam aku slalu berdoa agar mereka bahagia. Karna aku percaya, Dia menciptakan pertemuan dan perpisahan dengan arti. Mungkin jika kami tetap bersama ada beberapa hal yang akan menjadi buruk. Atau mungkin ini hanya proses, agar menjadi cerita menarik tentang persahabatan kami untuk anak cucu kami nanti. Entahlah... aku hanya percaya rencanaNya slalu indah
God bless you Novita, Dila, Ristya
I Love You
Dia bukan lelaki tampan, dia juga bukan lelaki yang baik atau kepangeran-pangeranan (oke bahasa macam apa ini). Lebih tepatnya buka 'dia', tapi 'mereka'. Awalnya aku hanya ingin mempertemukan orang penting yang pernah ada di hidup aku. Kami bertemu pada tanggal 7 januari 2014. Hari itu adalah hari pertama kami berempat bertemu. Aku mempertemukan sahabatku saat SMP, teman sebangku selama SMA dan partner in crime saat kuliah. Tanpa disangka, kami berempat sangat cocok. Kekonyolan kami beranak pinak tanpa sadar bahwa umur kami sudah tidak pantas bertindak konyol seperti itu. Tapi apalah, itu asiknya pertemanan. Entah atas dasar apa kami menyebut diri kami SF. Jangan tanya apa artinya, yang jelas itu lebih baik daripada menyebut nama kami satu persatu. Kami bertemu hampir setiap hari. Menghabiskan waktu bersama. Layaknya tetesan air hujan yg membuat batu menjadi cekung. Aku juga gak ngerti maksudnya apa, sori :p
Kami pun melawati berbagai masalah. Kami saling menghibur, saling mengisi, saling ada satu sama lain. Sampai suatu waktu kami harus mengalami semacam berubahan. Suatu penelitian (entah siapa yang meneliti) berkata: 'saat wanita jatuh cinta, dia akan kehilangan 2 sahabatnya'. Itu yang terjadi pada kami. Kesalahan kami ada di kepercayaan yang entah kenapa semakin hari semakin pudar. Kami mulai sibuk dengan hidup kami masing-masing. Singkat cerita SF terbagi menjadi dua. Kami saling membenci, saling memaki. Waktu itu aku bodoh, aku terlalu pengecut untuk terbuka. Saat aku terbuka, semua terlambat. Mereka terlalu mempercayai orang lain. Bertahun tahun aku mengenal mereka, cuma angin lalu.
Duniaku berubah. Dulu bangku panjang yang seharusnya bisa dipakai 8 orang, bisa kita tempatin cuma dengan 4 orang (beserta barang-barang kami yang kurang ajar brantakannya) sekarang sangat lapang. Hanya ada aku dan partnerku semasa kuliah. Aku kehilangan sahabatku dari SMP, dan seorang sahabat yang pertama kali menyapaku ketika memasuki ruang kelas 7. Mereka lah patah hati terbesarku. SF lah patah hati terbesarku. Terlalu singkat umur persahabatan kami. Bahkan kami belum pergi menginjak pasir putih dan air neptunus berempat. Kami juga belum sempat nonton film berempat. Akupun menantikan kami bisa tidur bersama berempat. Tapi semuanya selesai. Kami sudah saling membenci.
Jujur, aku merindukan mereka seberapa menyebalkannya mereka, seberapa egoisnya mereka, seberapa cerewetnya mereka. Aku merindukan duduk bersama mereka membicarakan hal tidak penting ditemani segelas es kopi. Aku merindukan mereka sebagai sahabatku SMP, dan teman sebangku semasa SMA. Aku merindukan saat kami bertengkar lalu berbaikan kembali. Karna pertengkaran yang ini kami belum menemukan kata 'kembali'
Aku hanya berfikir, semoga kita masih bisa bertegur sapa dengan senyum. Menanyakan kabar masing-masing, dan menganggap ini semua kesalahan bodoh. Semoga anak-anak kita nanti bisa bermain bersama. Semoga kita
menjadi saksi, dimana kita awalnya cuma bisa berceloteh tidak penting menjadi seseorang yang celotehnya dipertimbangkan. Semoga kita bisa saling menggenggam lagi, saat masing-masing dari kami memiliki masalah. Sebelum salah satu dari kami harus pergi dan kami menyesali kebodohan kami.
Aku terlalu takut untuk berkata 'maaf'. Aku takut kalian bahkan terlalu muak untuk melihat wajahku. Tapi hanya satu kata itu, dan untaian kenangan jika aku melihat potret kami tertawa dulu. Dulu sangat indah, mengapa sekarang kami saling membenci?
Sekarang aku berusaha menyusun patahan yang berhasil SF ciptakan. Berat memang, mungkin hanya kata 'kembali' yg bisa membuatnya menjadi baik lagi. Tapi aku berusaha melihat sekitar. Masih ada yang mengerti aku. Masih ada yang menghargai usahaku menyusun serpihan itu. Setiap malam aku slalu berdoa agar mereka bahagia. Karna aku percaya, Dia menciptakan pertemuan dan perpisahan dengan arti. Mungkin jika kami tetap bersama ada beberapa hal yang akan menjadi buruk. Atau mungkin ini hanya proses, agar menjadi cerita menarik tentang persahabatan kami untuk anak cucu kami nanti. Entahlah... aku hanya percaya rencanaNya slalu indah
God bless you Novita, Dila, Ristya
I Love You
Sabtu, 07 Mei 2016
Kembali Setelah Lama Hilang
Hi....
blog ini udah lama banget tak terjamah. Banyak cerita yang belum sempat tertulis di sini. 3 Tahun lamanya, bertambah tua, bertambah dewasa seperti tampilan blog ini. Selama 3 tahun banyak hal yang aku lewati. Dari lulus kuliah, bekerja, mencari teman baru, kehilangan teman lama, dan gak lepas juga dari cinta. Masalah yang aku hadapi juga gak seupil putus cinta. Hmmm...mungkin satu atau dua cerita akan menjadi inspirasi dari kisah Kira disini. Berhubung udah 3 tahun gak cerita tentang Kira, aku lupa plot cerita dari kisah Kira sebelumnya --' Tapi aku janji bakal berusaha inget" kelanjutanya :D
Hmmm...sepertinya cukup buat hari ini, tunggu cerita krebo yang baru ya
Jumat, 25 Januari 2013
putih abu" kirra part 2
di atas kasur berwarna kuning, kirra tersenyum sambil memandang kertas lusuh di tangannya. tiba" dering hp membuyarkan lamunannya. kirra bangun dan mencari hp nya. 'haloooo' kata kirra. 'heh ra... gmn madingnya? udah jadi khan?' terdengar suara tiara dari ujung sana. 'ha??' kirra melirik meja di dekat tempat tidurnya, terdapat seonggok tumpukan potongan" kertas yang berantakan. kirra keasikan ngobrol sama dyo kemarin sore. sampai" mereka lupa tujuan utama mereka. dan kirra berjanji pada dyo untuk menyelesaikannya di rumah. dan sekarang, kirra lupa janjinya itu, sedangkan nanti siang mading tersebut sudah harus setor di meja guru bahasa indonesia mereka. 'heeee....iya udah jadi ni' lanjut kirra ngeles. 'ya udah, aku ambil ya' , 'gak usah....ntar aku aja yang ngumpulin, kmu santai ajah' jawab kirra. 'oke deh, trus kmrn gimana hasilnya?' tanya tiara penasaran. 'apaan sih, hehehehe... besok deh di sekolah aku ceritain, daaahhh....aku ada urusan ni' jawab kirra. 'uh...ga asik, oke deh, aku tagih ya besok, daaahhh' ujar tiara mengakhiri pembicaraan. kirra buru" mengerjakan tugasnya itu. dia keluar kamar dan mencari gunting serta lem. kirra mendekornya secara kilat. tok...tokk... 'ra,ada temen kamu thu' kata mamah kirra sambil membuka pintu kamar kirra yang terbuka sedikit. 'duh mah, siapa sih, kalau si tiara ato tatu bilang aja aku lagi tidur' jawab kirra sibuk. 'bukan kok, cowo, siapa ya namanya... mamah lupa, di.... diii.... siapa gt' mamah kirra berpikir keras mengingat nama cowok itu. 'DYYOOOO.... misi mah' teriak kira sambil berlari keluar kamar dan menemui dyo yang menunggunya di depan. kirra melihat sosok dyo di depan pintu. 'kok gak masuk?' tanya kirra. 'disini aja ra, hmmptthh....' kata dyo seakan menahan tawa. 'napa yo?' tanya kirra heran. dyo mendekat kearah kirra. sedikit menunduk mensejajarkan wajahnya dengan wajah kirra. kirra terkejut, mukanya merah padam. tangan dyo menyentuh pipi kirra. kirra memejamkan matanya. 'ni lho...kamu abis apa sih sampe muka banyak kertasnya begini' ujar dyo dilanjutkan dengan memunguti kertas di pipi dan dahi kirra. kirra membuka mata dan merasa malu karena telah berpikiran aneh". dyo tertawa lebar dan mengelus kepala kirra. kirra menanyakan kenapa dyo datang ke rumahnya. 'ini, artikel nya ketinggalan setengahnya, aku harap belum terlambat, atauuu... baru kamu bikin ya?' tebak dyo. kirra diam karena jawaban dyo tepat sasaran. kirra menunduk dan mengangguk pelan. 'knpa gak bilang, aku bantuin deh, mana bawa sini' ajak dyo sambil memasuki ruang tamu kirra. kirra masuk ke kamar dan mengambil madingnya.
beberapa jam kemudian mading pun jadi. muka dan tangan kirra belepotan lem dan sepidol, begitu pula dyo. dyo menawarkan untuk mengantar mading itu bersama kirra. 'oke, aku mandi dulu ya yo' ujar kirra. dyo mengangguk. dyo mengambil tissu untuk membersihkan tangannya yang penuh lem. tiba" hp dyo berdering. 'haloo...ya nis? knpa? hmmm...iya bisa kok bisa, 15 menit lagi aku sampai sana' kata dyo kepada hpnya. beberapa menit kemudian kirra keluar menggunakan pakaian yang rapi jali. 'ayo yo...' ajak kirra. 'hmmm...gini ra, tadi nissa minta aku anter ke rumah temennya, gimana kalau aku aja yang kumpulin madingnya?' jawab dyo. kirra bengong, lalu berusaha tersenyum 'oke deh, biar aku sama tiara aja yang ngumpulin madingnya, kamu pergi aja, sukses ya'. 'bener kmu aja gapapa? tanya dyo ragu. kirra tersenyum dan mengangguk. 'ya udah, aku pergi dulu ya ra, maaf lho, daahhh kirra' pamit dyo sambil mengelus kepala kirra. kirra tersenyum dan melambaikan tangan. memandang dyo menghilang di ujung gank. senyum di wajah kirra menghilang. kirra berlari ke kamar dengan rasa kesal yang memenuhi dadanya.
siang itu kirra duduk terdiam sambil mengaduk aduk ice coffe nya. 'tega banget si dyo itu, ihhhhh....' tiara menggerutu sambil menggebrakan meja. 'tiara, tenang bisa gak sih' kata tatu. 'aku gak terima ta kalo temen kita diginiin' teriak tiara. 'udah deh, kirra khan bukan cewenya, wajar donk' jawab tatu. 'tapi si nissa khan juga bukan ceweknya' kata tiara ngeyel. kirra menghela nafas 'udah lah, bisa deket sama dyo aja udah cukup' ujar kirra lemas. tatu dan tiara memeluk sahabatnya itu. 'sabar ya ra' ujar tiara. 'tapi tiara bener, nissa belum jadi ceweknya dyo, gmn kalo kamu nembak dyo dulu sebelum dyo nembak nissa' kata tatu tiba". pernyataan tatu membuat kirra kaget sekaligus bimbang. hal itu mempertaruhkan harga diri atau perasaannya.
[bersambung]
yey...msih bersambung...sabar yah :D
beberapa jam kemudian mading pun jadi. muka dan tangan kirra belepotan lem dan sepidol, begitu pula dyo. dyo menawarkan untuk mengantar mading itu bersama kirra. 'oke, aku mandi dulu ya yo' ujar kirra. dyo mengangguk. dyo mengambil tissu untuk membersihkan tangannya yang penuh lem. tiba" hp dyo berdering. 'haloo...ya nis? knpa? hmmm...iya bisa kok bisa, 15 menit lagi aku sampai sana' kata dyo kepada hpnya. beberapa menit kemudian kirra keluar menggunakan pakaian yang rapi jali. 'ayo yo...' ajak kirra. 'hmmm...gini ra, tadi nissa minta aku anter ke rumah temennya, gimana kalau aku aja yang kumpulin madingnya?' jawab dyo. kirra bengong, lalu berusaha tersenyum 'oke deh, biar aku sama tiara aja yang ngumpulin madingnya, kamu pergi aja, sukses ya'. 'bener kmu aja gapapa? tanya dyo ragu. kirra tersenyum dan mengangguk. 'ya udah, aku pergi dulu ya ra, maaf lho, daahhh kirra' pamit dyo sambil mengelus kepala kirra. kirra tersenyum dan melambaikan tangan. memandang dyo menghilang di ujung gank. senyum di wajah kirra menghilang. kirra berlari ke kamar dengan rasa kesal yang memenuhi dadanya.
siang itu kirra duduk terdiam sambil mengaduk aduk ice coffe nya. 'tega banget si dyo itu, ihhhhh....' tiara menggerutu sambil menggebrakan meja. 'tiara, tenang bisa gak sih' kata tatu. 'aku gak terima ta kalo temen kita diginiin' teriak tiara. 'udah deh, kirra khan bukan cewenya, wajar donk' jawab tatu. 'tapi si nissa khan juga bukan ceweknya' kata tiara ngeyel. kirra menghela nafas 'udah lah, bisa deket sama dyo aja udah cukup' ujar kirra lemas. tatu dan tiara memeluk sahabatnya itu. 'sabar ya ra' ujar tiara. 'tapi tiara bener, nissa belum jadi ceweknya dyo, gmn kalo kamu nembak dyo dulu sebelum dyo nembak nissa' kata tatu tiba". pernyataan tatu membuat kirra kaget sekaligus bimbang. hal itu mempertaruhkan harga diri atau perasaannya.
[bersambung]
yey...msih bersambung...sabar yah :D
putih abu" kirra
ini kisah kirra saat awal SMA. tentunya kirra telah mengenal dyo cukup lama. hari ini kirra berniat untuk menungkapkan perasaannya. bukan, bukan perasaan sukanya, kirra berniat mengajak dyo untuk ngerjain tugas bareng. terlalu simple? tapi susah buat kirra. ini sebenarnya kerjaan tmen" kirra. saat kelas mereka dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat mading mereka menarik paksa dyo buat satu kelompok sama kirra. dan ujung"nya tugas dibagi 2, dan yang kebetulan lagi kirra dapet tugas dekorasi sama si dyo. 'mana aku berani ra, bisa" jantungku meledak' tolak kirra saat tiara menyuruhnya menyapa dyo. 'akh ra...kmu khan udah lama sekelas sama dia, udh satu semester, masa gak berani?' bujuk tiara. 'ra...aku ngajak dyo ngerjain tugas berdua, itu sama aja ngajak kencan donk' teriak kirra. 'profesional napa sih ra, demi tugas nih' sahut si tatu. kirra diam dan menarik nafas panjang. kirra berjalan menghampiri dyo yang sedang berbicara dengan..... nissa. kirra sedikit down begitu tau siapa yang sedang bicara dengan dyo. 'eh...ra,knpa?' tanya dyo begitu melihat muka kirra yang memelas sambil menatap dyo. ' akh...nggak, ntar aja deh' jawab kirra sambil berjalan menjauh. 'hei ra, ntar sore kerjain tugas mading di rumahku yah' ucap dyo. kirra tertawa lebar dan mengangguk 'siaaapppp...'. sebenarnya mereka bisa bertingkah biasa. layaknya sahabat, itulah yang membuat kirra suka sama dyo. tapi kirra suka salah tingkah begitu menyadari perasaannya.
SORENYA
kirra bingung memilih baju mana yang harus dia pakai. ' dress ini aja ra, keren' saran tiara sambil menyodorkan dress berwarna hitam. 'ihhh...kirra mau ngerjain tugas, bukan kondangan. ini aja ra, simpel, celana pendek sama t-shirt' saran tatu. 'itu sih gak sopan, bisa dianggep apa sama mamahnya si dyo' protes tiara. 'udaaahhhhh.... aku pake ini deh,rok ini, sama t-shirt biru ini, oke gak?' ujar kirra. tiara dan tatu mengacungkan jempolnya.
kirra berdiri di depan rumah dyo. kirra ragu untuk mengetuk pintunya. tiba" pintu terbuka. terlihat wajah dyo yang berantakan. 'kirra?? ya ampun, lupaa... kita khan mau ngerjain tugas. untung aku dah bangun. ayo sini masuk ra' ajak dyo. 'eh...iya, permisii...' kata kirra seraya memasuki ruang tamu yang bergaya klasik itu. 'jadi kamu baru bangun tidur ya yo?' lanjut kirra. 'iya nih, tadi baca buku terus ketiduran, eh... ngerjainnya di kamar aja ya, ntar bahaya kalo adik ku pulang, bisa hancur semuanya' jwab dyo sambil menunjukan kamarnya. pikiran kirra melayang layang. berdua sama dyo di kamarnya, kyaaaa.... hal itu bisa buat kirra gila. 'tenang aja, pintunya aku buka kok, cuman aku tutup dikit, jadinya kamu gak perlu khawatir ra' lanjut dyo. 'ah...iya, lagian aku percaya kamu kok yo' sambil menepuk pundak dyo. kirra duduk di kasur yg terletak di lantai tanpa tempat tidur dan bersepraikan kain berwarna biru dongker. ada meja kecil dopojok ruangan berukuran 3x3 itu. tertempel banyak foto diatas meja itu, kirra mengamatinya dengan cermat dan tertawa saat menemukan wajah dyo 10 tahun yang lalu. 'akh....kmu pasti ngetawain foto itu deh' kata dyo begitu mendengar tawa kirra. 'hhahahahahaha.... abisnya culun bgt,hahahahaha....' tawa kirra menggelegar. dyo cuma manyun. 'ihhh...ga usah marah donk, iya deh, aq berenti ketawanya' kata kirra begitu melihat ekspresi dyo. tiba" dyo mengambil foto itu dan memberikannya kepada kirra. 'bawa aja deh, disini jadi aib, tapi jangan diliatin siapa" yah. janjii?'. kirra melongo, rasanya gak percaya foto itu akan jadi miliknya. 'jiaahhhh....aku disuruh nyimpen aib kamu nih ceritanya?' protes kirra pura". 'ya udah kalo gak mau, bawa sini' samber dyo. 'eittsss....jgn,lumayan buat hiburan. hahahaha....' kirra ngeles. dyo tersenyum lalu mengelus kepala kirra. inilah awal kebiasaan dyo saat bersama kirra.
[bersambung]
niatnya mau bikin cerita tentang dyo, tapi mumpung dpet petuah dari mimpi aku bkin cerita ini dulu deh.
tunggu kelanjutannya ya
see yaa^^
SORENYA
kirra bingung memilih baju mana yang harus dia pakai. ' dress ini aja ra, keren' saran tiara sambil menyodorkan dress berwarna hitam. 'ihhh...kirra mau ngerjain tugas, bukan kondangan. ini aja ra, simpel, celana pendek sama t-shirt' saran tatu. 'itu sih gak sopan, bisa dianggep apa sama mamahnya si dyo' protes tiara. 'udaaahhhhh.... aku pake ini deh,rok ini, sama t-shirt biru ini, oke gak?' ujar kirra. tiara dan tatu mengacungkan jempolnya.
kirra berdiri di depan rumah dyo. kirra ragu untuk mengetuk pintunya. tiba" pintu terbuka. terlihat wajah dyo yang berantakan. 'kirra?? ya ampun, lupaa... kita khan mau ngerjain tugas. untung aku dah bangun. ayo sini masuk ra' ajak dyo. 'eh...iya, permisii...' kata kirra seraya memasuki ruang tamu yang bergaya klasik itu. 'jadi kamu baru bangun tidur ya yo?' lanjut kirra. 'iya nih, tadi baca buku terus ketiduran, eh... ngerjainnya di kamar aja ya, ntar bahaya kalo adik ku pulang, bisa hancur semuanya' jwab dyo sambil menunjukan kamarnya. pikiran kirra melayang layang. berdua sama dyo di kamarnya, kyaaaa.... hal itu bisa buat kirra gila. 'tenang aja, pintunya aku buka kok, cuman aku tutup dikit, jadinya kamu gak perlu khawatir ra' lanjut dyo. 'ah...iya, lagian aku percaya kamu kok yo' sambil menepuk pundak dyo. kirra duduk di kasur yg terletak di lantai tanpa tempat tidur dan bersepraikan kain berwarna biru dongker. ada meja kecil dopojok ruangan berukuran 3x3 itu. tertempel banyak foto diatas meja itu, kirra mengamatinya dengan cermat dan tertawa saat menemukan wajah dyo 10 tahun yang lalu. 'akh....kmu pasti ngetawain foto itu deh' kata dyo begitu mendengar tawa kirra. 'hhahahahahaha.... abisnya culun bgt,hahahahaha....' tawa kirra menggelegar. dyo cuma manyun. 'ihhh...ga usah marah donk, iya deh, aq berenti ketawanya' kata kirra begitu melihat ekspresi dyo. tiba" dyo mengambil foto itu dan memberikannya kepada kirra. 'bawa aja deh, disini jadi aib, tapi jangan diliatin siapa" yah. janjii?'. kirra melongo, rasanya gak percaya foto itu akan jadi miliknya. 'jiaahhhh....aku disuruh nyimpen aib kamu nih ceritanya?' protes kirra pura". 'ya udah kalo gak mau, bawa sini' samber dyo. 'eittsss....jgn,lumayan buat hiburan. hahahaha....' kirra ngeles. dyo tersenyum lalu mengelus kepala kirra. inilah awal kebiasaan dyo saat bersama kirra.
[bersambung]
niatnya mau bikin cerita tentang dyo, tapi mumpung dpet petuah dari mimpi aku bkin cerita ini dulu deh.
tunggu kelanjutannya ya
see yaa^^
Jumat, 21 Desember 2012
kisah kirra - first love
pagi ini kirra nggak nungguin si dyo di depan kampus lagi. pagi" kirra udah terlentang menatap bunga sakura yang berguguran. sampai" baju kuning kirra menjadi pink karena tertutup oleh bunga sakura yang gugur. kirra badmood gara" kejadian di mall hari minggu kemarin. kirra sadar, dia gak boleh terlalu dekat sama dyo. 'kamu ngapain disitu? aku kira kamu sakit' tiba" dyo datang. kirra bingung, kenapa gitu si dyo nyari" dia sampe sini. 'iya,lagi pengen dsni aja yo, hehehe...' jawab kirra seadanya. 'aku mau curhat boleh?' tanya dyo. 'curhat tentang?' tanya kirra. 'tentang nissa' jawab dyo. nissa adalah pacar dyo yang udah dipacarinya selama 1 tahun. gak kalah sama kirra yang udah pacaran sama yuda selama 1,5 tahun. 'boleh...' jawab kirra lirih. kirra mendengarkan sepatah dua patah kata dari dyo. matanya menatap dyo yang terlihat sedih karena ternyata nissa mulai tidak setia. entah berapa kali nama nissa disebut. setiap nama itu membuat lubang di hati kirra, apalagi dyo mengatakannya dengan mimik yang seperti itu. 'yah...mungkin kamu emang kurang perhatian kali, jadi nissa cari perhatian ke orang lain' saran kirra. kirra merasa bodoh mengatakan hal itu. seharusnya jelek"kan saja nissa agar mereka putus. 'benar juga ya,mungkin gt, thanks ya ra sarannya, ni buat kamu' kata dyo sembari memberikan sebatang coklat. kirra senang bukan kepalang. kirra doyan banget sama coklat. malah pernah waktu valentine dia makan coklat sampe jerawatan. 'eh ra, ntar sore abis kamu kuliah bantuin bkin tgas b.inggris ku yah, udah sampe penutupan nih' pinta dyo. 'karna udah dapet coklat...hm...okay deh' jawab kirra girang.
teman" kirra merasa khawatir karena merasa kirra dan dyo menjadi sering bertemu. bukan karna sirik atau bagaimana. tapi kirra dan dyo sama" udah punya pacar. ' seminggu ini aku cuma bantuin dyo bkin makalah b.inggris kok' kirra memberi alasan. 'yang tiap pagi di depan kampus apaan?' tanya tiara salah satu sahabat kirra. 'eh...aku cuma bangun kepagian kok, itu aja' kirra ngeles. 'ra,aku cuma mau ingetin, hargai pasangan kalian masing", kamu gak mau khan kalau dyo putus gara" kamu' ujar tatu. kirra hanya diam.
sorenya kirra menunggu dyo di tempat biasa. dyo datang dengan menenteng laptop di tangannya dan tas di punggungnya. kirra tersenyum menyambut dyo. seperti biasa kirra membantu dyo mentranslitkan dalam bahasa inggris. tugas pun selesai. mereka melanjutkan ngobrol sampai hari mulai gelap. dyo orang yang lucu. wajar jika kirra slalu tertawa dibuatnya. tanpa sadar kepala kirra bersandar pada pundak dyo. kirra gugup dan berusaha memperbaiki posisinya. tp tangan dyo justru meraih kepala kirra dan menyandarkan di pundaknya. jantung kirra berdegub kencang. wajah dyo mendekat ke wajah kirra. kirra memejamkan mata. tiba" teringat kata sahabat"nya. kirra mendorong tubuh dyo. tentu saja dyo terkejut. 'maaf' ujar kirra dengan mata berkaca kaca dan berlari meninggalkan dyo.
paginya kirra merasa bersalah kepada dyo. kirra berusaha menghindar dari dyo. berhari hari kirra menghindari dyo. pada suatu hari kirra berpapasan dengan dyo. kirra bingung. kirra tak bsa menghindar lagi. kirra tetap berjalan dan berusaha biasa saja. kirra menatap wajah dyo. tatapan mata dyo lurus tanpa melirik sedikitpun ke arah kirra. tp saat melewati kirra, dyo mengelus kepala kirra. hal yang biasa dyo lakukan saat bertemu kirra dulu, saat belum berpacaran dengan anisa. kirra menoleh dan menatap dyo hilang di persimpangan
sesampainya di rumah, dyo menemukan sepucuk surat di tasnya
hi dyo,maaf atas kejadian itu. bukan aku membencimu. tapi aku tak ingin merusak hubungan siapapun. hubungan mu, hubunganku dan kita.
aku yakin kamu sedang bimbang karna masalah antara kamu dan anissa, makanya kamu melakukan hal itu.
aku harap kita bisa tetap berteman seperti dulu.
salam
kirra
nb. thanks for made me falling in love for the first time
dyo tersenyum, dan memasukkan surat itu kedalam kotak berwarna merah. terlihat sepintas di dalam kotak itu, terdapat foto kirra menggunakan baju kuning yang tersenyum membawa coklat
[end]
selesai juga akhirnya, hope you like it
see yaaa ^^
teman" kirra merasa khawatir karena merasa kirra dan dyo menjadi sering bertemu. bukan karna sirik atau bagaimana. tapi kirra dan dyo sama" udah punya pacar. ' seminggu ini aku cuma bantuin dyo bkin makalah b.inggris kok' kirra memberi alasan. 'yang tiap pagi di depan kampus apaan?' tanya tiara salah satu sahabat kirra. 'eh...aku cuma bangun kepagian kok, itu aja' kirra ngeles. 'ra,aku cuma mau ingetin, hargai pasangan kalian masing", kamu gak mau khan kalau dyo putus gara" kamu' ujar tatu. kirra hanya diam.
sorenya kirra menunggu dyo di tempat biasa. dyo datang dengan menenteng laptop di tangannya dan tas di punggungnya. kirra tersenyum menyambut dyo. seperti biasa kirra membantu dyo mentranslitkan dalam bahasa inggris. tugas pun selesai. mereka melanjutkan ngobrol sampai hari mulai gelap. dyo orang yang lucu. wajar jika kirra slalu tertawa dibuatnya. tanpa sadar kepala kirra bersandar pada pundak dyo. kirra gugup dan berusaha memperbaiki posisinya. tp tangan dyo justru meraih kepala kirra dan menyandarkan di pundaknya. jantung kirra berdegub kencang. wajah dyo mendekat ke wajah kirra. kirra memejamkan mata. tiba" teringat kata sahabat"nya. kirra mendorong tubuh dyo. tentu saja dyo terkejut. 'maaf' ujar kirra dengan mata berkaca kaca dan berlari meninggalkan dyo.
paginya kirra merasa bersalah kepada dyo. kirra berusaha menghindar dari dyo. berhari hari kirra menghindari dyo. pada suatu hari kirra berpapasan dengan dyo. kirra bingung. kirra tak bsa menghindar lagi. kirra tetap berjalan dan berusaha biasa saja. kirra menatap wajah dyo. tatapan mata dyo lurus tanpa melirik sedikitpun ke arah kirra. tp saat melewati kirra, dyo mengelus kepala kirra. hal yang biasa dyo lakukan saat bertemu kirra dulu, saat belum berpacaran dengan anisa. kirra menoleh dan menatap dyo hilang di persimpangan
sesampainya di rumah, dyo menemukan sepucuk surat di tasnya
hi dyo,maaf atas kejadian itu. bukan aku membencimu. tapi aku tak ingin merusak hubungan siapapun. hubungan mu, hubunganku dan kita.
aku yakin kamu sedang bimbang karna masalah antara kamu dan anissa, makanya kamu melakukan hal itu.
aku harap kita bisa tetap berteman seperti dulu.
salam
kirra
nb. thanks for made me falling in love for the first time
dyo tersenyum, dan memasukkan surat itu kedalam kotak berwarna merah. terlihat sepintas di dalam kotak itu, terdapat foto kirra menggunakan baju kuning yang tersenyum membawa coklat
[end]
selesai juga akhirnya, hope you like it
see yaaa ^^
Langganan:
Postingan (Atom)