ini kisah kirra saat awal SMA. tentunya kirra telah mengenal dyo cukup lama. hari ini kirra berniat untuk menungkapkan perasaannya. bukan, bukan perasaan sukanya, kirra berniat mengajak dyo untuk ngerjain tugas bareng. terlalu simple? tapi susah buat kirra. ini sebenarnya kerjaan tmen" kirra. saat kelas mereka dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat mading mereka menarik paksa dyo buat satu kelompok sama kirra. dan ujung"nya tugas dibagi 2, dan yang kebetulan lagi kirra dapet tugas dekorasi sama si dyo. 'mana aku berani ra, bisa" jantungku meledak' tolak kirra saat tiara menyuruhnya menyapa dyo. 'akh ra...kmu khan udah lama sekelas sama dia, udh satu semester, masa gak berani?' bujuk tiara. 'ra...aku ngajak dyo ngerjain tugas berdua, itu sama aja ngajak kencan donk' teriak kirra. 'profesional napa sih ra, demi tugas nih' sahut si tatu. kirra diam dan menarik nafas panjang. kirra berjalan menghampiri dyo yang sedang berbicara dengan..... nissa. kirra sedikit down begitu tau siapa yang sedang bicara dengan dyo. 'eh...ra,knpa?' tanya dyo begitu melihat muka kirra yang memelas sambil menatap dyo. ' akh...nggak, ntar aja deh' jawab kirra sambil berjalan menjauh. 'hei ra, ntar sore kerjain tugas mading di rumahku yah' ucap dyo. kirra tertawa lebar dan mengangguk 'siaaapppp...'. sebenarnya mereka bisa bertingkah biasa. layaknya sahabat, itulah yang membuat kirra suka sama dyo. tapi kirra suka salah tingkah begitu menyadari perasaannya.
SORENYA
kirra bingung memilih baju mana yang harus dia pakai. ' dress ini aja ra, keren' saran tiara sambil menyodorkan dress berwarna hitam. 'ihhh...kirra mau ngerjain tugas, bukan kondangan. ini aja ra, simpel, celana pendek sama t-shirt' saran tatu. 'itu sih gak sopan, bisa dianggep apa sama mamahnya si dyo' protes tiara. 'udaaahhhhh.... aku pake ini deh,rok ini, sama t-shirt biru ini, oke gak?' ujar kirra. tiara dan tatu mengacungkan jempolnya.
kirra berdiri di depan rumah dyo. kirra ragu untuk mengetuk pintunya. tiba" pintu terbuka. terlihat wajah dyo yang berantakan. 'kirra?? ya ampun, lupaa... kita khan mau ngerjain tugas. untung aku dah bangun. ayo sini masuk ra' ajak dyo. 'eh...iya, permisii...' kata kirra seraya memasuki ruang tamu yang bergaya klasik itu. 'jadi kamu baru bangun tidur ya yo?' lanjut kirra. 'iya nih, tadi baca buku terus ketiduran, eh... ngerjainnya di kamar aja ya, ntar bahaya kalo adik ku pulang, bisa hancur semuanya' jwab dyo sambil menunjukan kamarnya. pikiran kirra melayang layang. berdua sama dyo di kamarnya, kyaaaa.... hal itu bisa buat kirra gila. 'tenang aja, pintunya aku buka kok, cuman aku tutup dikit, jadinya kamu gak perlu khawatir ra' lanjut dyo. 'ah...iya, lagian aku percaya kamu kok yo' sambil menepuk pundak dyo. kirra duduk di kasur yg terletak di lantai tanpa tempat tidur dan bersepraikan kain berwarna biru dongker. ada meja kecil dopojok ruangan berukuran 3x3 itu. tertempel banyak foto diatas meja itu, kirra mengamatinya dengan cermat dan tertawa saat menemukan wajah dyo 10 tahun yang lalu. 'akh....kmu pasti ngetawain foto itu deh' kata dyo begitu mendengar tawa kirra. 'hhahahahahaha.... abisnya culun bgt,hahahahaha....' tawa kirra menggelegar. dyo cuma manyun. 'ihhh...ga usah marah donk, iya deh, aq berenti ketawanya' kata kirra begitu melihat ekspresi dyo. tiba" dyo mengambil foto itu dan memberikannya kepada kirra. 'bawa aja deh, disini jadi aib, tapi jangan diliatin siapa" yah. janjii?'. kirra melongo, rasanya gak percaya foto itu akan jadi miliknya. 'jiaahhhh....aku disuruh nyimpen aib kamu nih ceritanya?' protes kirra pura". 'ya udah kalo gak mau, bawa sini' samber dyo. 'eittsss....jgn,lumayan buat hiburan. hahahaha....' kirra ngeles. dyo tersenyum lalu mengelus kepala kirra. inilah awal kebiasaan dyo saat bersama kirra.
[bersambung]
niatnya mau bikin cerita tentang dyo, tapi mumpung dpet petuah dari mimpi aku bkin cerita ini dulu deh.
tunggu kelanjutannya ya
see yaa^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar