Aku tersenyum saat
Aku mengingat saat kita pertama kali pergi bersama
Aku tersenyum saat
Aku mengingat pertama kali kita saling bersentuhan
Aku tersenyum saat
Aku mengingat pertama kali kamu mengganti nama panggilanku
Aku sedih saat
Aku tau dulu kamu pernah sangat menyayangi lalu kemudian disakiti
Aku sedih saat
Aku melihatmu terbaring lemas karna badanmu sangat panas
Aku sedih saat
Aku melihatmu tertunduk lesu karna gagal
Aku kuat saat
Aku menemukanmu masih berjalan disisiku
Aku kuat saat
Aku mengetahui usahamu membuatku tertawa
Aku kuat saat
Aku menyadari bahwa kita saling menjaga
Mungkin mereka berfikir aku memilihmu karna kamu lebih sempurna. Mungkin mereka berfikir aku memilihmu karna kamu selalu ada. Aku tidak pernah memilihmu. Begitu pula denganmu. Yang mereka tidak tau adalah kamu dan aku sama sama menemukan jalan yang tepat. Jalan yang pas untuk kedua kaki kami berjalan walau tanpa status. Walau tanpa tujuan yang terucap sebagai angan. Walau dengan cibiran orang lain. Walau dengan banyak ketidakcocokan.
Kamu pernah berkata "aku seneng kalo liat kamu seneng". Kata yang bahkan semua orang bisa ucapkan. Bahkan orang-orang di masalalu kami. Tapi baru di kamu lah aku menemukan ketulusan dibalik kata-kata gombal itu. Bahkan mungkin tanpa kamu sadari banyak kata-katamu yang slalu aku ingat karna ketulusannya.
Aku tidak ingin muluk-muluk merangkai harapan masa depan denganmu. Aku hanya berharap setiap pagi aku tetap terbangun karna notifikasi dari kamu. Sampai rambutku memutih dan tangan usilmulah yang membangunkanku. Berharap kamu tetap menjadi alasanku untuk jadi lebih baik agar aku terlihat pantas disampingmu.
Taukah kamu? Aku bahagia menjadi salah seorang yang kamu bahagiakan. Semoga aku berhasil membahagiakanmu juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar