hellooo...

Senin, 16 Mei 2016

Kata dari Hati

Aku tersenyum saat
Aku mengingat saat kita pertama kali pergi bersama
Aku tersenyum saat
Aku mengingat pertama kali kita saling bersentuhan
Aku tersenyum saat
Aku mengingat pertama kali kamu mengganti nama panggilanku

Aku sedih saat
Aku tau dulu kamu pernah sangat menyayangi lalu kemudian disakiti
Aku sedih saat
Aku melihatmu terbaring lemas karna badanmu sangat panas
Aku sedih saat
Aku melihatmu tertunduk lesu karna gagal

Aku kuat saat
Aku menemukanmu masih berjalan disisiku
Aku kuat saat
Aku mengetahui usahamu membuatku tertawa
Aku kuat saat
Aku menyadari bahwa kita saling menjaga

Mungkin mereka berfikir aku memilihmu karna kamu lebih sempurna. Mungkin mereka berfikir aku memilihmu karna kamu selalu ada. Aku tidak pernah memilihmu. Begitu pula denganmu. Yang mereka tidak tau adalah kamu dan aku sama sama menemukan jalan yang tepat. Jalan yang pas untuk kedua kaki kami berjalan walau tanpa status. Walau tanpa tujuan yang terucap sebagai angan. Walau dengan cibiran orang lain. Walau dengan banyak ketidakcocokan.

Kamu pernah berkata "aku seneng kalo liat kamu seneng". Kata yang bahkan semua orang bisa ucapkan. Bahkan orang-orang di masalalu kami. Tapi baru di kamu lah aku menemukan ketulusan dibalik kata-kata gombal itu. Bahkan mungkin tanpa kamu sadari banyak kata-katamu yang slalu aku ingat karna ketulusannya.

Aku tidak ingin muluk-muluk merangkai harapan masa depan denganmu. Aku hanya berharap setiap pagi aku tetap terbangun karna notifikasi dari kamu. Sampai rambutku memutih dan tangan usilmulah yang membangunkanku. Berharap kamu tetap menjadi alasanku untuk jadi lebih baik agar aku terlihat pantas disampingmu.

Taukah kamu? Aku bahagia menjadi salah seorang yang kamu bahagiakan. Semoga aku berhasil membahagiakanmu juga.

Kamis, 12 Mei 2016

AADC2, Perahu Kertas, dan kenyataan

Sekarang lagi ramai-ramainya orang ngobrolin AADC2. Cinta sama Rangga yang sudah bertahun tahun gak ketemu akhirnya bertemu kembali. Maaf kalo ada yang belum nonton, mau bocorin sedikit isi filmnya. Rangga datang dan bertemu seharian dengan Cinta di Jogja. Pertemuan singkat mereka yang cuma satu hari membuat hati Cinta yang kala itu sudah bertunangan (sama siapa aku lupa karna lagi fokus sama si Rangga). Dan endingnya Cinta balikan sama Rangga. Hampir mirip sama cerita Perahu Kertas dimana Kugi yang sudah bertunangan sama Remi akhirnya harus putus karna di Hati Kugi cuma ada Keenan. Bedanya cuma di cara mereka putus. Cinta putus karena kemauannya, sedangkan Kugi putus karena Remi sadar dia gak pernah bisa masuk ke hati Kugi.

Entah kenapa aku suka dengan ending film seperti itu. Mungkin karna pada kehidupan nyata aku juga dipermainkan oleh hati dan keadaan. Keadaan sekitar menuntunku untuk melakukan hal yang gak sesuai dengan hati. Aku cukup terhibur dengan ending di film-film itu yang ternyata lebih baik daripada kenyataan yang aku alami. Dimana Cinta dan Kugi mendapat suport dari sahabat-sahabatnya. Dimana para sahabatnya mengerti, bahwa ada yang salah dengan hati mereka. Aku sedikit terenyuh saat Carmen, Milly, dan Maura membantu cinta untuk bertemu dengan Rangga. Aku merasa iri. Karna pada kenyataannya saat aku memilih mengikuti kata hatiku, hanya ada satu orang sahabat yang tetap ada di sampingku, memegang tanganku dan berkata 'santai, iseh ono aku kok' ('santai masih ada aku kok').

Mungkin kenyataan gak seindah ceritanya Cinta sama Kugi, tapi bukan berarti aku gak bahagia. Aku super duper bahagia kok. Mungkin sehari harinya akan berasa sepi, tapi aku menemukan dunia baru. Dan karna hal itu, aku menemukan orang-orang yang diluar dugaan mendukung dan mengerti keadaanku tanpa harus mengenalnya bertahun-tahun. Pada saat aku berjalan keluar bioskop setelah menonton AADC2, aku bercerita sedikit tentang kisahku kepada seorang teman yang kala itu menemaniku. Itu pertama kali kami jalan-jalan bersama dan hanya berdua. Aku mengingat kata-katanya pada saat itu "setiap orang berhak memilih hal yang lebih baik kok". And now i find my better life, walau aku gak memungkiri belum bisa move on dari patah hati terbesarku. Dan berharap bisa memperbaiki apa yang pernah kami rusak.

Senin, 09 Mei 2016

Patah Hati Terbesar

Seperti yang sudah aku ceritakan, semakin aku bertambah tua, semakin dewasa, semakin rumit masalah yang aku temui. Kali ini aku bercerita tentang 'patah hati'. Terdengar terlalu remaja jika membicarakan patah hati. Yah walau umurku belum jauh dari remaja sih sebenarnya. Pernahkah kalian berfikir tentang patah hati terbesar kalian? Patah yang sebenarnya, bahkan entah sampai kapan kalian harus memungut dan menyusun kepingan-kepingan itu menjadi rapi kembali. Aku baru saja mengalaminya, sudah hampir setahun ini. Dan bagaimana kabarnya? masih lebur walau aku berusaha baik baik saja.

Dia bukan lelaki tampan, dia juga bukan lelaki yang baik atau kepangeran-pangeranan (oke bahasa macam apa ini). Lebih tepatnya buka 'dia', tapi 'mereka'. Awalnya aku hanya ingin mempertemukan orang penting yang pernah ada di hidup aku. Kami bertemu pada tanggal 7 januari 2014. Hari itu adalah hari pertama kami berempat bertemu. Aku mempertemukan sahabatku saat SMP, teman sebangku selama SMA dan partner in crime saat kuliah. Tanpa disangka, kami berempat sangat cocok. Kekonyolan kami beranak pinak tanpa sadar bahwa umur kami sudah tidak pantas bertindak konyol seperti itu. Tapi apalah, itu asiknya pertemanan. Entah atas dasar apa kami menyebut diri kami SF. Jangan tanya apa artinya, yang jelas itu lebih baik daripada menyebut nama kami satu persatu. Kami bertemu hampir setiap hari. Menghabiskan waktu bersama. Layaknya tetesan air hujan yg membuat batu menjadi cekung. Aku juga gak ngerti maksudnya apa, sori :p

Kami pun melawati berbagai masalah. Kami saling menghibur, saling mengisi, saling ada satu sama lain. Sampai suatu waktu kami harus mengalami semacam berubahan. Suatu penelitian (entah siapa yang meneliti) berkata: 'saat wanita jatuh cinta, dia akan kehilangan 2 sahabatnya'. Itu yang terjadi pada kami. Kesalahan kami ada di kepercayaan yang entah kenapa semakin hari semakin pudar. Kami mulai sibuk dengan hidup kami masing-masing. Singkat cerita SF terbagi menjadi dua. Kami saling membenci, saling memaki. Waktu itu aku bodoh, aku terlalu pengecut untuk terbuka. Saat aku terbuka, semua terlambat. Mereka terlalu mempercayai orang lain. Bertahun tahun aku mengenal mereka, cuma angin lalu.

Duniaku berubah. Dulu bangku panjang yang seharusnya bisa dipakai 8 orang, bisa kita tempatin cuma dengan 4 orang (beserta barang-barang kami yang kurang ajar brantakannya) sekarang sangat lapang. Hanya ada aku dan partnerku semasa kuliah. Aku kehilangan sahabatku dari SMP, dan seorang sahabat yang pertama kali menyapaku ketika memasuki ruang kelas 7. Mereka lah patah hati terbesarku. SF lah patah hati terbesarku. Terlalu singkat umur persahabatan kami. Bahkan kami belum pergi menginjak pasir putih dan air neptunus berempat. Kami juga belum sempat nonton film berempat. Akupun menantikan kami bisa tidur bersama berempat. Tapi semuanya selesai. Kami sudah saling membenci.

Jujur, aku merindukan mereka seberapa menyebalkannya mereka, seberapa egoisnya mereka, seberapa cerewetnya mereka. Aku merindukan duduk bersama mereka membicarakan hal tidak penting ditemani segelas es kopi. Aku merindukan mereka sebagai sahabatku SMP, dan teman sebangku semasa SMA. Aku merindukan saat kami bertengkar lalu berbaikan kembali. Karna pertengkaran yang ini kami belum menemukan kata 'kembali'

Aku hanya berfikir, semoga kita masih bisa bertegur sapa dengan senyum. Menanyakan kabar masing-masing, dan menganggap ini semua kesalahan bodoh. Semoga anak-anak kita nanti bisa bermain bersama. Semoga kita
menjadi saksi, dimana kita awalnya cuma bisa berceloteh tidak penting menjadi seseorang yang celotehnya dipertimbangkan. Semoga kita bisa saling menggenggam lagi, saat masing-masing dari kami memiliki masalah. Sebelum salah satu dari kami harus pergi dan kami menyesali kebodohan kami.

Aku terlalu takut untuk berkata 'maaf'. Aku takut kalian bahkan terlalu muak untuk melihat wajahku. Tapi hanya satu kata itu, dan untaian kenangan jika aku melihat potret kami tertawa dulu. Dulu sangat indah, mengapa sekarang kami saling membenci?

Sekarang aku berusaha menyusun patahan yang berhasil SF ciptakan. Berat memang, mungkin hanya kata 'kembali' yg bisa membuatnya menjadi baik lagi. Tapi aku berusaha melihat sekitar. Masih ada yang mengerti aku. Masih ada yang menghargai usahaku menyusun serpihan itu. Setiap malam aku slalu berdoa agar mereka bahagia. Karna aku percaya, Dia menciptakan pertemuan dan perpisahan dengan arti. Mungkin jika kami tetap bersama ada beberapa hal yang akan menjadi buruk. Atau mungkin ini hanya proses, agar menjadi cerita menarik tentang persahabatan kami untuk anak cucu kami nanti. Entahlah... aku hanya percaya rencanaNya slalu indah

God bless you Novita, Dila, Ristya
I Love You

Sabtu, 07 Mei 2016

Kembali Setelah Lama Hilang

Hi....
blog ini udah lama banget tak terjamah. Banyak cerita yang belum sempat tertulis di sini. 3 Tahun lamanya, bertambah tua, bertambah dewasa seperti tampilan blog ini. Selama 3 tahun banyak hal yang aku lewati. Dari lulus kuliah, bekerja, mencari teman baru, kehilangan teman lama, dan gak lepas juga dari cinta. Masalah yang aku hadapi juga gak seupil putus cinta. Hmmm...mungkin satu atau dua cerita akan menjadi inspirasi dari kisah Kira disini. Berhubung udah 3 tahun gak cerita tentang Kira, aku lupa plot cerita dari kisah Kira sebelumnya --' Tapi aku janji bakal berusaha inget" kelanjutanya :D

Hmmm...sepertinya cukup buat hari ini, tunggu cerita krebo yang baru ya